Pentingnya Rest Area bagi pengunjung wisata Pulau Gili Ketapang

Semenjak 2016 Pioneer utama dari Gili Ketapang awalnya bukan sebuah destinasi tapi sebuah desa kecil di Kabupaten Probolinggo. Desa Gili Ketapang ini konon dikenal sebuah pulau kecil disebut Pulau Kambing atau pulau gua kucing. Setelah mulai adanya wisata snorkeling, Gili Ketapang disebut juga Pulau Snorkeling. Dan nama tersebut sudah dikenal diberbagai daerah, khususnya Surabaya, Sidoarjo Malang. Operator wisata Gili Ketapang seiring waktu juga semakin banyak, dari awalnya satu operator menjadi 12 operator saat ini. Banyaknya operator tersebut dikarenakan tidak adanya peraturan yang jelas untuk menyeleksi operator-operator yang layak untuk mengelola wisata snorkeling.

Banyaknya operator yang tidak memenuhi standart, dapat berdampak buruk bagi wajah pariwisata di Pulau Gili Ketapang. Stadart yang dimaksud antara lain:

  1. Guide yang berlisensi
  2. Operator mempunyai minimal 100 set alat snorkeling yang terdiri dari kacamata renang, pelampung, snorkle, kamera bawah laut dan fins.
  3. Memiliki Rest Area sendiri, bukan menyewa kepada operator. Dan rest area tersebut memadai, baik secara luasnya maupun fasilitasnya, seperti Kamar Mandi, tempat Ibadah, kamar bilas dan Tempat Istirahat.
  4. Memiliki Spot Snorkeling sendiri, yang ditandai dengan papan nama yang menandai bahwa spot tersebut telah dirawat oleh operator yang bersangkutan.
  5. Terdaftar di Kelompok Sadar Wisata setempat.

Rest Area Gili Ketapang

Rest Area merupakan fasilitas yang wajib dimiliki oleh operator wisata Gili Ketapang. Karena wisatawan memerlukan fasilitas untuk beristirahat, ganti pakaian, makan dan lain sebagainya, maka keberadaan Rest Area merupakan keharusan.

Idealnya Rest Area memiliki luas sekurang-kurangnya 30 x 25 m dan memiliki 5 MCK, 20 kamar ganti dan bilas. Tempat berteduh atau disebut juga joglo juga harus ada, minimal 10 joglo. Terutama bagi operator yang melayani wisatawan dalam jumlah besar. Gili Ketapang Snorkeling pernah melayani sekitar 400 wisatawan sekaligus, dalam satu trip. Bayangkan jika Rest Area tersebut tidak memiliki fasilitas minimal di atas, maka wisatawan akan mengalami ketidaknyamanan dalam berwisata.

Tips memilih operator wisata yang memiliki Rest Area.

  1. Tanyakan Lokasi Rest Area di Google Bisnis.
  2. Minta foto fasilitas Rest Area.
  3. Minta Link Website
  4. Periksa Gallery website mereka, dan simak foto-foto dengan baik. Jika foto-foto mereka original, maka dapat diketahui keberadaan rest area.